Minggu, 02 Februari 2014



Ungkapan Janin(aborsi)

“ Ibu, saat ini aku gembira sekali, aku berada ditempat yang hangat, dan nyaman, tapi gelap.

Ah..tapi itu tidak masalah, aku tetap gembira sekali, Allah telah memilihkan tempat ini untuk-ku.

Aku bisa mendengarkan Ibu tersenyum, mendengarkan suara Ibu yang lembut, tapi.. Ibu...aku ingin bertanya, Kenapa hari ini ibu menangis.? Malam ini aku juga mendengar Ibu menangis, bahkan ketika tangisan-mu semakin menjadi, tiba- tiba Ibu memukul-ku, yang masih ada dalam perut-mu. Aku kaget sekali, Ibu.. aku ingin sekali memeluk-mu dan bertanya kepada-mu, kenapa Ibu bersedih.? Dan siapa yang telah membuat ibu menangis..?

Tapi Ibu terus memukul-ku.. sakiiiit Bu.. Ibu, aku ingin bertanya, Kenapa hari ini Ibu memaki- maki-ku.? Aku bahkan tidak tau apa salah-ku.? Yang ada Ibu hanya berteriak sambil menyebutkan nama seseorang yang Ibu katakan sebagai “Ayah”ku, seseorang yang kemarin memukul Ibu... Ibu aku ingin membelai wajah-mu dan mengusap air mata-mu, aku ingin mengatakan aku sayang Ibu agar Ibu tenang, tapi aku lihat tangan-ku masih terlalu kecil untuk bisa merangkul bahkan membelai wajah Ibu..

Tapi tenang-lah Bu, aku benar- benar akan membahagiakan IBU saat aku tumbuh besar nanti. Aku akan menjadi jagoan kecil Ibu dan melindungi Ibu, agar tidak ada lagi yang menyakiti Ibu-ku..

Ibu, kenapa seharian ini Ibu tetap menangis.? Apa aku berbuat salah?... Ibu hukum-lah aku jika aku salah, tapi tolong usir benda ini yang menarik-ku.! Ibu dia jahat pada-ku, dia menyakiti-ku, Ibu tolong aku.. sakiiiiit.. Ibu, kenapa Ibu tidak mendengar teriakan-ku,

Bu... Benda itu menarik kepala-ku, rasanya leher-ku ini mau putus, dia bahkan menyakiti tangan-ku yang kecil ini, dia terus menarik, dan menyiksaku.. sakiiit... oh, Ibu tolong hentikan semua ini, aku tidak kuat kesakitan seperti ini... Ibu.. aku sekarat..

|| setelah ia di Aborsi >

“ Ibu-ku sayang, kini aku telah bersama Allah di Syurga. Aku bertanya kepada-Nya, apakah aku dibunuh.? DIA menjawab “Aborsi”.

Ibu, aku masih tidak mengerti apa itu Aborsi.? Yang aku tau sesuatu itu telah menyakiti-ku dan aku sedih Bu.. Teman-teman-ku di Syurga bilang, kalau aku tidak di inginkan.

Ah.. aku tidak percaya, aku mempunyai Ibu yang sangat baik dan sayang pada-ku. Mereka juga berkata, karena aku Ibu merasa sangat malu.! Itu tidak benar kan Bu..? Aku kan jagoan kecil Ibu yang akan melindungi-mu, kenapa Ibu harus malu.? Aku janji tidak akan nakal dan membuat Ibu malu. Tetapi mereka tetap bilang pada-ku, kalau Ibu sendiri yang membunuh-ku!!.

Tidak..!! Ibu-ku tidak akan sekejam itu, Ibu-ku sangat lembut dan mengasihi-ku..! Maafkan aku ibu, aku telah berusaha sekuat tenaga untuk bertahan. Karena aku ingin membahagiakan Ibu. Tapi sekarang Allah telah membawa-ku kesini, karena kejadian itu.

Benda itu telah mengisap lengan dan kaki-ku hingga putus dan akhirnya mencengkeram seluruh tubuh-ku. Ibu-ku.. Aku hanya ingin Ibu tahu bahwa aku sangat ingin tinggal bersama-mu. Aku tidak ingin pergi.

Tapi... Ibu, aku sangat ingin mengatakan, aku sayang Ibu, walau-pun aku belum sempat bernafas dan melihat wajah-mu, biarlah aku sendiri yang merasakan sakitnya diperlakukan seperti itu, asal jangan Ibu.

Maafkan aku karena gagal menjadi jagoan kecil Ibu yang akan melindungi Ibu.

Selamat tinggal Ibu...!”